di suatu ketikanya....
sedang sang bayu memuput halus lembah bumi ini...
menari-nari bersama lenggokan pepohon...
menantikan satu ketika yang pasti akan tiba...
desiran pasir diluar telah mengoyak kalbu...
seolah-olah tanah di sana telah menjerit-jerit memanggilku...
terdengar jelas detikan jam yang setia di dinding rumah daif...
setiap detikan yang perlahan itu sangat bisa menghentak seluruh jiwa...
gegendang telinga masih lagi bergetar...
melewati getaran yang menyentuh dasar hati...
suara itu semakin kuat... seolah-olah memanggil sesisi dunia...
biarlah ku zahirkan suara yang luar biasa ini...
agar dapat dikongsi kemanisan hasratnya...
...................................................................................................................
Dunia ini masih seluas yang kau impikan
Tak perlu kau simpan luka itu
Sedalam yang kau rasa
Memang ada waktu
Agar kau bisa kembali semula
Percayalah padaku
Kita kan bisa melewatinya
Jangan bersedih oh kawanku
Aku masih ada di sini
Semua pasti kan berlalu
Aku kan selalu bersamamu
Jalan hidup tak selamanya indah
Ada suka ada duka
Jalani semua yang kau rasakan
kita pasti bisa
..............................................................................................................................
tiba-tiba ingatanku kembali...
mengimbas kata-kata sahabat seperjuangan...
dengan penuh keyakinan dan optimis...
mengungkapkan satu frasa yang akan menggegar dunia...
iaitu " ukhuwwah abadan abada "...
hatiku berbisik pada bumi ALLAH ...
wahai bumi...
saksikanlah perjanjian ini...
akan aku buktikan...
ukhuwah yang terbina ini...
yang berpaksikan aqidah yang sahih
yang bertiangkan tarbiah...
yang berlantaikan kasih sayang ...
akan tetap teguh dan semakin kukuh...
kukuh di atasmu...
ingatlah wahai bumi...
wassalam...
-pembicara hati-
10.17 pg
daiful bait
0 comments:
Post a Comment